Home » , , » Penjualan Menurun Drastis, Pengusaha Komputer Menjerit

Penjualan Menurun Drastis, Pengusaha Komputer Menjerit

Written By Unknown on Tuesday 11 June 2013 | Tuesday, June 11, 2013

Drastisnya penurunan penjualan notebook dalam kuartal pertama tahun ini membuat para pengusaha komputer harus pandai mengatur strategi agar tetap bisa bertahan.
Hal tersebut menjadi bahasan utama dalam acara Talkshow “Trend Teknologi & Bisnis IT 2013: Menjawab Tantangan Bisnis IT Masa Depan” yang digelar Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) di Depok Town Square Jumat (10/5) kemarin.
Tiga bulan pertama di tahun 2013, penjualan komputer terutama notebook menunjukan penurunan drastis. Seperti dilansir  IDC, jumlah penurunan mencapai 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut mencatat rekor penurunan terbesar sejak IDC melakukan riset di tahun 1994.
Menurut Gomulia Oscar (Sekjen Apkomindo), pasar notebook sudah mulai bergejolak sejak dua tahun terakhir dan para pengusaha komputer pun sudah mengalami masa sulit dari tahun lalu. Bahkan menurut prediksi Oscar, penurunan penjualan notebook di Indonesia tahun ini bisa mencapai angka 30-40 persen.
Penyebab penurunan penjualan notebook ini tidak lain karena konsumen mengalihkan pembelian ke perangkat smartphone atau tablet. Fitur yang semakin lengkap, harga yang semakin kompetitif, dan gaya hidup dengan mobilitas tinggi membuat smartphone serta tablet menjadi pilihan utama konsumen dibanding notebook. Apalagi, pembelian smartphone dan tablet bisa menggunakan sistem kredit--skema yang belum populer di pasar notebook.
Data survei yang dilakukan Majalah InfoKomputer dan CHIP kepada 1000 pengunjung pameran TI di Jakarta dua bulan lalu juga menunjukan tren serupa. “Smartphone serta tablet menduduki persentase jauh lebih tinggi sebagai produk yang ingin dibeli dalam waktu setahun ke depan oleh para pengunjung dibandingkan notebook maupun ultrabook”, papar Wisnu Nugroho (Managing Editor InfoKomputer) dalam acara tersebut. Sebanyak 55% responsen merencanakan pembelian smartphone, sementara 39% merencanakan pembelian tablet. Sedangkan responden yang ingin membeli notebook dan ultrabook hanya 20 dan 12%.
“Pasar sudah berubah dengan begitu cepat, jika ingin bertahan harus berpikir sungguh sungguh dan mau mengikuti tren teknologi serta pasar yang terjadi,” kata Oscar. “Banyak pengusaha komputer yang mulai banting stir kegi yang harus diantisipasi, seperti teknologi smart appliances ketika semua perangkat bisa saling terkoneksi melalui IP (internet protocol). Contohnya perangkat rumah tangga (kulkas, televisi, atau mesin cuci) yang bisa dioperasikan dari smartphone, atau perangkat personal seperti jam dan sepatu yang berbasis teknologi. Semua produk tersebut bisa menjadi ladang baru bagi anggota Apkomindo untuk memperluas pasar.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga Andre Mantiri (Editor in Chief CHIP), yang juga memaparkan pentingnya edukasi masyarakat mengenai perkembangan teknologi serta pemanfaa usaha lainnya yang dianggap lebih menguntungkan, ada beberapa mulai menjual tablet atau gadget, namun masih memperlakukan produk tersebut sebagai barang kedua setelah notebook,” imbuhnya.
Menurut Oscar, para pengusaha juga harus melihat tren ke depan dan harus lebih cerdas memilih strategi. Strategi perang harga yang banyak dilakukan oleh para pengusaha, menurutnya sangat tidak efektif bahkan merusak pasar. Oscar mengibaratkan strategi tersebut seperti sabung ayam, ketika yang kalah mati dan yang menang pun tetap akan tetap babak belur .
Di acara tersebut juga dipaparkan beberapa perkembangan teknolotannya yang bisa menjadi salah satu strategi untuk bertahan dan meningkatkan pasar. 
Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.